Festival Lima Gunung Diramaikan Pameran Lukisan 25 Perupa

Jumat, 22 Juli 2016 : 08.00
Pameran "Lelaku" dalam Festival Lima Gunung 2016 di Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Kamis (21/7/2016)./Foto ANTARA
MAGELANG (inisemarang.com): Sebanyak 25 seniman Magelang menggelar pameran seni rupa bertema "Lelaku" di arena Festival Lima Gunung XV/2016 di kawasan antara Gunung Merapi dan Merbabu, Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kabupaten Magelang.

"Karya-karya baik lukisan, topeng, maupun patung kayu, mengejawantahkan bagaimana setiap seniman menjalani proses diri dan bersama untuk menghasilkan karya seni yang bermakna. Oleh karena itu, pameran ini diberi judul 'Lelaku'," kata salah seorang peserta pameran, Arif Safari, di sela pembukaan pameran oleh pecinta seni dari kawasan Candi Borobudur berasal dari Belanda, Ingo Piepers, Kamis (21/7/2016).

Sekitar 25 karya lukis, 16 topeng kayu, dan sembilan karya patung berbahan kayu dipajang di ruang pameran yang diinstalasi dengan dedaunan kering di arena Festival Lima Gunung XV, 19-24 Juli 2016.

Ia mengharapkan pameran mereka mendapatkan apresiasi dari publik yang menghadiri festival tahunan secara mandiri diselenggarakan seniman petani Komunitas Lima Gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh) Kabupaten Magelang itu.

Mereka yang hadir untuk melakukan pentas kesenian dan sekadar menonton pergelaran serta suasana dusun sebagai lokasi festival yang eksotik dengan berbagai instalasi berbahan alam itu, selain warga desa-desa sekitar juga dari berbagai kota besar, serta sejumlah pengunjung berasal dari luar negeri.

"Semoga menjadikan kesempatan publik untuk mengapresiasi. Bahwa setiap seniman menjalani proses berkesenian, menemukan jati diri yang berbeda-beda," ucap Arif Safari yang juga pelukis tersebut.

Berbagai karya lukisan yang dipamerkan, antara lain berjudul "Langgar Di Samping Huma" (Dhanin Jati A.), "Menunggu Panen" (Kristi Y.N.), "Super Tanto" (Damtoz Andreas), "Njajah Deso Milangkori" (Cipto Purnomo), "Tangguh" (Easting Medi), "Transformasi" (Budiarso), dan "Untitled" (Mami Kato).

Ingo yang juga pemilik salah satu penginapan di Pegunungan Menoreh, kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang itu, memberikan apresiasi terhadap pameran dan penyelenggaraan festival.

"Saya bangga, senang sekali hadir di acara ini. Hari ini kita bahagia berkumpul di tempat ini, menikmati alam yang sejuk, dan udara gunung," katanya.

Festival Lima Gunung XV pada Kamis, antara lain ditandai dengan berbagai pementasan kesenian, baik tarian tradisional maupun kontemporer, performa seni, dan musik kontemporer oleh berbagai kelompok kesenian dari desa-desa sekitar Keron serta beberapa grup lainnya dari sejumlah kota besar.

Camat Sawangan Wisnu Arga Budiono mengatakan festival tersebut sebagai wujud pelestarian terhadap kebudayaan.

Agenda festival dengan tema "Pala Kependhem" itu, antara lain pentas kesenian, kirab budaya, pidato kebudayaan, peluncuran buku, dan pameran seni instalasi berbahan alam.(ANTARA)

Saat ini 0 komentar :

Rekomendasi

Berita Utama

Copyright © 2018 inisemarang.com - All Rights Reserved